Ajip Rosidi
2010; 20 x 13,5 cm; 226 hlm.;
Rp. 92.000
ISBN 978-979-419-371-6
Sejak lama terlihat dan terasa bahwa minat dan kebanggaan kita terhadap bahasa nasional kian menurun. Hal itu nampak dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari, baik yang digunakan oleh para pemimpin pemerintahan, para pemimpin politik, para wartawan cetak maupun elektronik, bahkan juga kaum intelektual--apalagi kaum-kaum lainnya seperti pedagang, buruh, dan lain-lain. Tetapi yang lebih menyedihkan ialah bahasa yang digunakan oleh para remaja, para mahasiswa, dan kaum selebriti. Bukan saja mereka memperlihatkan bahwa mereka kurang menguasai--atau pura-pura tidakmenguasai--bahasa nasionalnya dengan baik, namun melecehkannya dengan (hendak) memperlihatkan bahwa mereka lebih lancar dan lebih menguasai bahasa Inggris dengan di sana-sini antara sebentar menyelipkan kata-kata atau ungkapan-ungkapan bahasa Inggris, seakan-akan bahasa nasionalnya kurang mampu menyampaikan pikiran atau isi hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar